Article Detail

Pembelajaran Sentra di Taman Kanak-kanak

SISTEM PENGAJARAN SENTRA

Model pendidikan ini, menitik beratkan pada pandangan seorang ahli pendidikan, Helen Parkhust yang lahir tahun 1807 di Amerika. Pandangannya adalah kegiatan pengajaran harus disesuaikan dengan sifat dan keadaan individu yang mempunyai tempat dan irama perkembangan yang berbeda satu dengan yang lainnya. Setiap anak akan maju dan berkembang sesuai dengan kapasitas kemampuannya masing-masing. Walaupun demikian kegiatan pengajaran harus memberikan kemungkinan kepada murid untuk berinteraksi, bersosialisasi dan bekerja sama dengan murid lain dalam mengerjakan tugas tertentu secara mandiri. Pandangan ini mengisyaratkan bahwa Helen Parkhust tidak hanya mementingkan aspek individu, tapi juga aspek sosial.Untuk itu bentuk pengajaran ini merupakan keterpaduan antara bentuk klasikal dan bentuk individual. Sebagai gambaran pelaksanaan model ini, dapat diungkapkan sebagai berikut:

a) Ruangan kelas

Ruangan kelas dapat dimodifikasi menjadi kelas-kelas kecil, yang disebut ruangan vak atau sentra-sentra. Setiap ruangan vak atau sentra. terdiri atas satu bidang pengembangan. Ada sentra bahasa, sentra daya pikir, sentra daya cipta, sentra agama, sentra seni, sentra kemampuan motorik. Contohnya pada sentra bahasa terdapat bahan, alat-alat, serta sumber belajar seperti tape recorder, alat pendengar, kaset, alat peraga, gambar, dan sebagainya.

Pada sentra daya pikir berisi bahan-bahan ajar seperti alat mengukur, manik-manik, lidi untuk menghitung, gambar-gambar, alat-alat geometris, alat-alat laboratorium atau majalah pengetahuan. Demikian pula pada sentra khusus seperti sentra balok, sentra air, sentra musik atau sentra bak pasir.

b) Guru

Setiap guru harus mencintai dan menguasai bidang pengembangan masing-masing. Guru harus memberi penjelasan secara umum kepada murid-murid yang mengunjungi sentranya sesuai dengan tema yang dipelajari. Memberi pengarahan, mengawasi dan mempematikan murid-murid ketika menggunakan alat-alat sesuai dengan materi yang dipelajarinya. .Selanjutnya menanyakan kesulitan yang dialami murid-murid dalam mengerjakan materi tersebut. Selain dari itu guru sentra harus menguasai perkembangan setiap murid dalam mengerjakan berbagai tugas s’ehingga dapat mengikuti tempo dan irama perkembangan setiap murid dalam menguasai bahan-bahan pengajaran atau tugas perkembangannya.

c) Bahan dan Tugas

Bahan pengajaran setiap sentra terdiri dari bahan minimal dan bahan tambahan. Bahan minimal yaitu bahan pengajaran yang berisi uraian perkembangan kemampuan minimal yang harus dikuasai setiap anak sesuai tingkat usianya. Bahan ini harus dikuasai anak dan merupakan target kemampuan minimal dalam mempeiajari setiap sentra tertentu.

Bila anak sudah menguasai bahan pengajaran minimal, dapat memperoleh bahan pengajaran tambahan, yang merupakan pengembangan atau pengayaan dari pengajaran minimal. Pengayaan ini diberikan bisa secara individu maupun kelompok pada anak yang menguasai bahan minimal pada satuan waktu yang relatif sama. Bahan pengayaan ini tentu saja disesuaikan dengan kondisi lingkungan, dengan demikian anak dipersiapkan untuk menghadapi kehidupan sesuai dengan kenyataan dengan penuh tanggungjawab.

Bahan setiap sentra hendaknya terintegrasi dengan sentra lainnya. Di bawah ini merupakan contoh adanya integrasi antar sentra bidang pengembangan.

Tema : Tanaman

Sentra bahasa: Dramatisasi “Fun Cooking”‘
Sentra musik: bernyanyi menanam jagung
Sentra Aritmatika: belanja dan menghitung sayur-sayuran
Sentra air: memelihara dan merawat tanaman

d) Murid dan Tugasnya

Setiap murid akan mendapat tugas dan penjelasan secara klasikal. Masing-masing murid dapat memilih sentra yang akan diikutinya. la bebas menentukan waktu dan menggunakan alat-alat untuk menyelesaikan tugasnya. Setiap murid tidak boleh mengerjakan tugas lain sebelum tugas yang dikerjakannya selesai.Untuk mengembangkan sosiobilitas, murid boleh mengerjakan tugas tertentu bersama-sama. Dengan cara ini murid akan mempunyai kesempatan bersosialisasi, bekerja sama, tolong menolong satu dengan lainnya. Murid yang dapat menyelesaikan suatu tugas atau sudah menguasai bahan minimal, ia dapat meminta tugas tambahan dengan memilih kegiatan lain yang digemarinya. Agar perbedaan setiap murid tidak terlalu jauh, guru dapat menetapkan bahan maksimal pada setiap pokok bahasan. Bila murid tidak dapat menyelesaikannya di sekolah, karena suatu hal, maka guru dapat memberi izin untuk menyelesaikannya di rumah.

 

Jenis-jenis pembelajaran sentra

Sentra Bermain Aktif

Suasana belajar di Kelompok Bermain adalah suasana Bermain Seraya Belajar , dimana terlihat anak melakukan kegiatan bermain yang menyenangkan dan ia tidak merasakan bahwa sesungguhnya ia sedang belajar tentang berbagai hal. Kegiatan bermain yang dilakukan anak berada dalam situasi belajar/situasi kelas yang informal, dimana anak diberikan kesempatan untuk memilih beberapa kegiatan pada Sentra Bermain Aktif /Area Kegiatan yang sudah disiapkan guru.

Sentra Bermain adalah area kegiatan yang dirancang di dalam atau di luar kelas, yang berisi berbagai kegiatan bermain dengan bahan-bahan yang dibutuhkan dan disusun berdasarkan kemampuan anak serta sesuai dengan tema yang dikembangkan dan dirancang terlebih dahulu.

Sentra memungkinkan anak untuk melakukan manipulasi terhadap berbagai objek, terlibat dalam role playing saling bercakap-cakap dengan teman-temannya, bereksplorasi, berinteraksi secara fisik, emosional, sosial dan secara kognitif serta kegiatan variatif yang menarik lainnya.

Sentra memberikan kesempatan pada anak untuk bermain baik secara individual, kelompok kecil maupun kelompok besar dan bahkan secara klasikal. Anak diperbolehkan memilih kegiatan yang menarik baginya dan akhirnya akan menjadikan anak sebagai pembelajar yang aktif dan interaktif.

Kegiatan bermain dilakukan anak dalam kelompok kecil di Sentra/Area-Area yang didalamnya terdapat berbagai material bermain. Setiap Sentra bermain telah disiapkan oleh guru sesuai dengan Program Pengembangan yang akan diajarkan kepada anak, dengan jadual yang telah ditentukan. Semua kegiatan bermain diarahkan untuk pencapaian target yang disesuaikan dengan kemampuan dan minat anak (child oriented).

Dengan menggunakan sentra bermain aktif, anak akan terlibat secara aktif baik secara fisik maupun mental karena anak mendapatkan berbagai pengalaman belajar dengan melihat, mendengar dan mengerjakan secara langsung/praktek langsung (learning by doing).

Berbagai Sentra Bermain Aktif yang akan disiapkan adalah :

Sentra ImTaq

Sentra ini berisi berbagai kegiatan untuk menanamkan nikai-nilai agama, keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Kegiatan yang dilakukan merupakan kegiatan yang sederhana dan menyenangkan bagi anak mengingat bahwa pengenalan dan pemahaman terhadap agama merupakan suatu konsep yang abstrak yang perlu diterjemahkan menjadi aktivitas yang konkret bagi anak. Bahan-bahan yang disiapkan adalah berbagai bangunan ibadah berbentuk mini, alat-alat beribadah dan kitab berbagai agama, buku-buku cerita, gambar-ganbar dan alat permainan lain yang bernuansa agama.

Sentra Bermain Balok

Sentra balok berisi macam-macam balok dengan berbagai bentuk dan ukuran untuk menciptakan bangunan yang dimajinasikan anak atau bangunan lain yang telah dikenal seperti rumah, kebun binatang, gedung perkantoran, jembatan dll. Melalui kegiatan membangun balok, anak mengembangkan kemampuan matematika/berhitung permulaan, kemampuan berpikir dan memecahkan masalah serta memperkuat daya konsentrasi. Benda-benda seperti mobil, truk, orang-orangan/boneka, hewan, kapal terbang, kain dapat ditambahkan sebagai pelengkap bermain balok. Benda-benda ini diberikan setelah anak selesai membuat bangunan dengan balok untuk kegiatan microplay.

Sentra Bermain Peran

Sentra ini memiliki berbagai pakaian dan asesoris yang mendorong anak untuk memperagakan apa yang mereka lihat dalam kehidupan sehari-hari, membantu anak untuk memahami dunianya dan memainkan berbagai macam peran. Pemilihan berbagai benda/pakaian dan asesoris tergantung pada minat anak pada saat itu. Guru menyiapkan berbagai perlengkapan bermain peran yang berbeda setiap minggu.

Sentra Seni

Melalui bahan-bahan baru dan pengalaman fisik secara langsung, sentra seni dapat menimbulkan rasa senang, mengembangkan dan mengeksplorasi daya kreativitas anakmemacu komunikasi verbal dan non verbal, kepercayaan diri, perkembangan motorik halus dan kasar serta kemampuan intelektual anak. Bahan-bahan yang digunakan antara lain; kertas, cat air, krayon, spidol, gunting, kapur, lilin, kain, potongan bahan/gambar untuk digunting dan ditempel dan bahan-bahan seni lainnya. Bahan alami juga dapat digunakan seperti kayu, daun-daun, pasir, batu, kulit telur dan lain-lain.

Sentra Persiapan

Sentra persiapan meliputi berbagai kegiatan persiapan membaca permulaan, menulis permulaan serta berhitung permulaan untuk anak. Kegiatan persiapan ini harus dilaksanakan dalam suasana bermain. Bahan yang digunakan adalah buku-buku dan bahan-bahan untuk kegiatan menyimak, menulis dan matematika. Berbagai kegiatan bermain di sentra ini dapat membantu anak belajar mencocokan, berhitung dan mengelompokkan serta menciptakan sendiri permainan yang mereka sukai dan berlatih kemampuan berbahasa. Sentra persiapan akan mengembangkan kemampuan intelektual anak, otot halus, koordinasi mata-tangan, belajar keterampilan sosial seperti berbagi, bernegosiasi dan memecahkan masalah.

Sentra Bahan Alam dan Sains

Sentra ini memberikan banyak kesempatan bagi anak untuk menggunakan panca inderanya, dengan cara mengeksplorasi bahan-bahan alami, menciptakan, berpikir dan berkomunikasi serta melatih otot halus dan kasarnya. Kegiatan sains mencerminkan langsung minat anak terhadap kejadian-kejadian alamiah dan berbagai benda yang ditemukan anak. Konsep-konsep matematika, IPA, gagasan-gagasan ilmiah dan kreativitas juga dapat dikembangkan di sentra ini. Bahan-bahan yang diperlukan adalah daun, ranting kayu pasir, batu, biji-bijian dll, sedangkan alat yang dapat digunakan diantaranya adalah sekop, saringan, kerucut, ember dll.

Sentra Musik

Musik dapat dilakukan sepanjang hari aktivitas anak untuk menyatukan kegiatan belajar melalui bernyanyi, menggerakkan badan, bertepuk tangan, menari dan memainkan alat-alat musik atau menyimak dengan tenang. Sentra musik dengan berbagai jenis alat musiknya, dapat mengembangkan panca indera anak, memperkuat otot halus dan kasar serta mendorong kreativitasnya.

Area Kegiatan di luar kelas (Out Door Area)

Kegiatan di luar kelas merupakan bagian yang penting dalam jadwal kegiatan sehari-hari karena anak dapat belajar mengenal lingkungannya dan mengembangkan kecintaan terhadap lingkungan sehingga membantu anak memahami bagaimana menempatkan diri di dunianya. Anak juga akan belajar ilmu pengetahuan alam, matematika, keterampilan sosial, serta meningkatkan penggunaan otot-otot halus dan kasar ketika melakukan kegiatan di luar kelas.

Jenis-jenis sentra yang dipaparkan di atas tidaklah mutlak, artinya guru dapat mengembangkan lagi jenis-jenis sentra lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan bermain anak dan perkembangan ilmu pengetahuan serta kondisi lingkungan. (Sr. Astrid, CB)

 

 

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment