Article Detail


Memajukan Pendidikan, Menghasilkan Karya Lokal kebudayaan

Motorik halus merupakan kemampuan mengkoordinasikan gerakan-gerakan fisik yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan oleh otot-otot kecil, seperti jari jemari tangan dan pergelangan tangan yang tepat. Berbagai cara dilakukan saat berproses bersama saat berkegiatan di TK Sint Carolus untuk dapat melatih motoric dan kreatifitas anak. Kamis 5 Oktober 2023 TK Sint Carolus Bengkulu melaksanakan Fieldtrip ke Kampung Batik tepatnya beralamat di Betungan Kota Bengkulu.

Kota Bengkulu merupakan salah satu kota kecil tetapi dengan banyak kebudayaan dan ciri khas karya local yang dimiliki, selain ada tempat bersejarah, makanan khas juga ada hasil local yang sangat dibanggakan di Bengkulu yaitu hasil karya Batik yang dikenal Batik Besurek. Banyak manfaat bagi anak usia dini untuk mengenal batik, selain corak yang berbagai bentuk juga cara membuat batik dengan berbagai media, ada yang dicelup, dicetak dan juga ditulis.

Fieldtrip kali ini sangat berbeda dan sangat spesial untuk semua peserta didik TK Sint Carolus Bengkulu karena selain rekreasi juga dapat belajar mengenal motif batik, sejarah batik besurek dan proses pembuatan batik. Fieldtrip ke kampung batik diikuti oleh 66 Peserta didik terdiri dari TK A dan TK B, Mam dan Miss, beserta Ibu Lourentia Elin Permata selaku Devisi Pendidikan Yayasan Tarakanita Bengkulu.

Kampung batik dikelola oleh seorang ibu yang bekerja di sebuah kantor di Bengkulu dan didukung oleh atasannya sendiri untuk mengembangkan produk local daerah yaitu batik besurek. Ibu Atri Jesica dan Ibu Disti merupakan pengelola kampung batik sekaligus pengerajin batik besurek di Bengkulu, banyak karya yang telah dihasilkan oleh ibu Atri salah satunya yaitu tas, topi, sapu tangan, selendang dan masih banyak lagi.

Peserta didik berkumpul dilapangan sekolah pukul 07.15 kemudian diberikan arahan dan peraturan yang harus dipatuhi, pukul 07.30 semua peserta didik berangkat menggunakan akomodasi milik beberapa wali murid yang telah diajak bekerjasama. Diperjalanan semua anak bernyanyi dan bercerita bersama, hingga tidak terasa sampai di tempat tujuan sudah di sambut gapura yang telah digambar motif batik besurek. Setelah sampai di kampung batik peserta didik duduk untuk berdoa bersama kemudian menyanyi lagu “Kain Besurek”. Setelah bernyanyi bersama peserta didik masuk kedalam kelompok masing-masing didampingi guru kelas. Kelompok pertama dari kelas B3, kemudian dilanjutkan kelas A1, B2 dan B1. Kampung batik memiliki 2 tempat produksi, tempat produksi pertama memproduksi batik besurek menggunakan lilin, tempat produksi kedua menggunakan cat. Semua peserta didik mendengarkan dengan baik dan anak bergantian untuk mencoba langsung memberikan warna pada motif batik.

Setelah semua kelas bergantian mengikuti arahan untuk melihat langsung proses pembuatan batik kemudian semua peserta didik duduk berkumpul untuk melaksanakan Tanya jawab bersama Miss Selli, setelah Tanya jawab peserta didik waktunya untuk Snack kemudian pukul 10.30 semua peserta didik bersiap kembali ke sekolah.

Kegiatan kunjungan ke kampung batik ini bertujuan agar peserta didik dapat menciptakan rasa syukur atas budaya dan hasil karya dari kota tempat tinggal mereka, karena dari mempelajari batik besurek semua peserta didik dapat mengetahui kenapa batik besurek terdapat bunga raflesia da nada kombinasi dengan kaligrapi Arap.

Kecintaan mereka terhadap batik khususnya batik besurek  yang ditanam sejak dini akan berdampak besar  dan baik nantinya di saat mereka dewasa.

Ayo kenali terus budaya dan karya hasil local daerah supaya tidak diambil oleh Negara lain. 


Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment