Article Detail

Learning Through the Environment ....

Sebagai makhluk hidup, anak selain berinteraksi dengan orang atau manusia lain juga berinteraksi dengan sejumlah makhluk hidup lainnya dan benda-benda mati. Makhluk hidup tersebut antara lain adalah berbagai tumbuhan dan hewan, sedangkan benda-benda mati antara lain udara, air, dan tanah. Manusia merupakan salah satu anggota di dalam lingkungan hidup yang berperan penting dalam kelangsungan jalinan hubungan yang terdapat dalam sistem tersebut. Lingkungan yang ada di sekitar anak merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dioptimalkan untuk pencapaian proses dan hasil pendidikan yang berkualitas bagi anak usia dini.

Salah satu Standar Pendidikan Tarakanita yang diimplementasikan di unit KB-TK Sint Carolus Bengkulu yaitu Experiential Learning.  Experiential Learning diharapkan para peserta didik mampu membangun pengetahuannya sendiri melalui kombinasi antara memperoleh pengalaman (grasping experience) dengan mentransformasi pengalaman (transformation of experience).

Sebagai upaya untuk mengimpelentasikan Experiential Learning tersebut maka para guru melakukan kegiatan learning through the environment pada hari Jumat tanggal 19 Februari 2016 bagi semua anak Play Group dan Taman Kanak-kanak melalui kegiatan mengenal lingkungan sekitar yaitu gereja, rumah dinas gubernur, lapangan merdeka di mana di tempat tersebut berdiri tegak Earth Tower  yang berfungsi sebagai menara pemantau tsunami dan yang menarik perhatian anak-anak adalah sekawanan rusa yang tinggal bebas di halaman depan rumah dinas gubernur. Anak-anak dengan antusias menyapa, memperhatikan dan memberi makan rusa – rusa tersebut.

Melalui pengalaman yang diperoleh dari kegiatan ini diharapkan semakin anak-anak berinteraksi dengan lingkungan sejak usia dini, semakin mahir mereka mengatasi situasi-situasi yang menantang dan semakin mudah pula mereka mempelajari informasi baru. (Sr. Astrid, CB)

Comments
  • there are no comments yet
Leave a comment