MEMBENTUK KARAKTER POSITIF DENGAN DONGENG

Mendidik anak memang tidak  mudah” Kalimat  yang sering kali kita dengar dari sebagian orang tua. Dengan cara lembut ada yang mengatakan sampai kapan cara tersebut akan berakhir?

Mendidik anak dengan cara keras bukannya anak semakin baik tetapi justru  membuat anak merasa dendam dan melawan.

Apabila tanggung jawab dan tugas orang tua dalam mendidik anak dirasa sangat berat, mungkin cara pengasuhan anak yang harus dirubah. Parenting dengan cara-cara yang tidak menarik akan kalah dengan cara media elektronik  mendidik anak kita. Kita tahu sebagian besar tayangan media tidak mendidik. Misalnya adegan kekerasan, buliyeng dan peran antagonis dan karakter negative yang lainnya, sehingga membuat anak-anak kita tidak memiliki nilai-nilai kebaikan.

Metode mendidik anak yang paling mudah adalah dengan bercerita. Sebagian besar anak-anak sangat menyukai cerita, baik cerita yang sesungguhnya maupun sekedar dongeng fiksi belaka. Biasanya kalau  kita menawari anak-anak  kita akan membacakan cerita mereka akan duduk dengan tenang dan diam bahkan mereka akan antusias untuk mendengarkan.

Melalui  dongeng atau cerita , daya imajinasi anak akan berkembang. Anak akan dibawa ke dunia lain yang begitu bebas luas.  Dongeng yang anak-anak dengar akan lebih diingat dari pada pelajaran yang mereka terima. Kapan waktu yang baik untuk membacakan cerita pada anak ? Saat yang tepat yaitu menjelang anak-anak tidur malam. Manfaat lain dari dongeng adalah menjadi sarana efektif untuk menyampaikan pesan moral dan menanamkan nilai kebaikan. Nilai yang akan dibangun melalui dongeng dalam membentuk karakter positif anak adalah nilai Competence . Tanpa diminta anak dengan sendirinya menyerap nilai-nilai moral yang diajarkan oleh dongeng hingga membekas dalam sanubarinya. Nilai-nilai moral yang disampaikan melalui dongeng jauh lebih efektif dan bermakna dibadingkan dengan nasehat atau ceramah biasa. Ayo bapak dan ibu luangkan waktu untuk si buah hati.

Oleh : Sri Indarwati