Article Detail
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT BERSAMA IBU-IBU DI RT II DAN III KELURAHAN SUMUR MELELEH
Hari Kamis, 28 Januari 2016 kami Guru dan Karyawan dari KB-TK Sint Carolus Bengkulu mengadakan suatu kegiatan pemberdayaan Masyarakat. Kegiatan pemberdayaan Masyarakat Tahun ini diperuntukan bagi ibu-ibu yang ada dilingkungan sekitar KB-TK Sint Carolus khususnya yang berdomisili di RT 2 dan RT 3 di Kelurahan Sumur Meleleh. Pemberdayaan Masyarakat yang diprogramkan KB-TK Sint Carolus ini memiliki tujuan yaitu membina dan membekali ketrampilan bagi ibu-ibu untuk dapat membantu meningkatkan ekonomi keluarga.
Pemberdayaan Masyarakat yang kami laksanakan yaitu membuat makanan ringan yaitu membuat keripik balado dari bahan dasar singkong. Awalnya kami melihat bahwa masyarakat yang berada di sekitar sekolah banyak warga yang sosial ekonominya menengah kebawah, dan ibu-ibu yang tinggal di RT 2 dan 3 yang tidak bekerja. Dengan harapan sesudah kami membekali ketrampilan ini ,para ibu dapat mengembangkan usaha kecil ini untuk menambah penghasilan keluarga. Selain itu lingkungan sangat mendukung untuk mengembangkan usaha ini, mengingat kawasan masyarakat dekat dengan pantai dan banyak orang yang pada saat sore maupun hari liburan mereka suka duduk santai dipinggir pantai sambil melihat pemandangan pantai. Makanan kecil keripik balado singkong ini modalnya ringan dan hasilnya sungguh luar biasa. Makanan ini bisa disebut makanan murah meriah.
Pelatihan pembuatan keripik balodo singkong dimulai pada Pukul 15.30 -18.00 WIB bertempat di aula SD Sint Carolus. Awalnya kami begitu antusias karena mendapat gambaran dari bapak Lurah bahwa ibu-ibu yang berada di RT 2 dan RT 3 banyak yang berdagang, pikiran kami tepat sekali sasaran kami. Kami menyebar undangan sekitar 50 orang, namun yang datang hanya 6 orang, akhirnya kami mengundang ibu –ibu yang berada didepan TK Sint Carolus sehingga peserta menjadi 16 0rang. Sebagai nara sumber untuk membina ibu –ibu kami mengundang Bapak Paryono dari Unit SMA Sint Carolus yang memang memiliki usaha sampingan membuat dan menjual makanan kecil berupa keripik balado singkong. Ibu-ibu diminta oleh pak paryono untuk memotong ubi menjadi bentuk yang tipis, ternyata mudah dan bisa dilakukan sambil nonton TV kata Pak Paryono. Saat diminta mencoba memotong ibu-ibu antusias ingin mencobanya. Mereka berbagi tugas ada yang memotong ubi, ada yang menggoreng dan ada yang bagian memberi bumbu sambalnya.
Karena hari sudah menjelang malam kegiatan ini kami hentikan karena ibu-ibu harus menjalankan sholat Magrib. Mereka pulang sambil membawa hasil dari praktek memasaknya. Kegiatan pemberdayaan Masyarakat akan ditindak lanjuti kembali pada akhir bulan Februari 2016. (red: indarwati)
-
there are no comments yet