Article Detail
SALAM CORONA
Masa Taman Kanak kanak merupakan masa Golden Age dimana anak dapat mengembangkan potensi diri dalam pembiasaan dan pembelajaran untuk membentuk karakter. Masa TK merupakan masa potensial untuk membentuk sikap dan perilaku. Memasuki awal tahun pelajaran ini, tidak hanya antusias siswa siswi saja yang menjadi perhatian, namun orang tua juga sangat antusias karena seiring dengan semakin baiknya kondisi pasca pandemi kita sudah bisa melakukan pembelajaran tatap muka secara penuh.
Ada banyak syarat penyesuaian selain protokol kesehatan yang ketat, yakni Penyesuaian memberi salam di pintu masuk sekolah, memberi salam kepada teman dengan jaga jarak dan tidak menyentuh tangan satu sama lain.
Meskipun terlihat sepele dan mudah namun tetap harus dibiasakan pula di rumah maupun di tempat lain. Jika sebelum pandemi siswa-siswi memberi salam dengan tatapan tangan guru, kini mereka wajib memberi salam dengan mengatupkan tangan sambil sedikit membungkuk sembari megucapkan salam. Bagi siswa siswi TK pembiasaan ini di masa awal masuk sekolah tentu tidak mudah, mereka harus dicontohkan langsung, bahkan mengucapkan salam pun demikian.
Di TK Sint Carolus Pembiasaan memberi salam dengan mengatupkan tangan, sedikit menunduk dan mengucapkan salam dilakukan kepada seluruh Ibu Guru yang menyambut digerbang sekolah, ada yang masih harus di gandeng orang tua sambil dibimbing mengucap salam, ada yang masih malu mengucapkan selamat pagi, ada yang mengartikan dengan volume yang sangat rendah, dan ada yang menggoda sambil lantang mengucapkan salam. Namun begitulah proses pembiasaan ini dilakukan di TK. Pembiasaan salam ini terus dilakukan ketika diberitakan didepan kelas sebelum masuk kelas dan ketika akan pulang.
Memberi salam merupakan bagian dari pembentukan karakter, menjalankan norma kesopanan terhadap guru maupun orang tua. Pembelajaran ini utamanya dibiasakan terus menerus di rumah dan di lingkungan tempat tinggal.
- Ig. kukuh -
-
there are no comments yet